Tragedi di Pinggir Jalan: Sopir Truk Derek di Bogor Meninggal Mendadak, Diduga Serangan Jantung



Kejadian Tragis di Gunung Sindur

Pada pagi hari Jumat, 2 Mei 2025, sebuah insiden mengejutkan terjadi di kawasan Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat. Seorang sopir truk derek ditemukan tak sadarkan diri saat hendak memarkir kendaraannya. Truk tersebut sedang dalam perjalanan membawa mobil derek ke arah Parung. Ketika hendak parkir, sopir tersebut tiba-tiba kehilangan kesadaran. Juru parkir yang berada di lokasi menyadari bahwa truk tidak bergerak dan segera memeriksa kondisi sopir. Setelah dicek, sopir tersebut ditemukan dalam kondisi tidak sadarkan diri dan segera dibawa ke Puskesmas terdekat. Sayangnya, nyawanya tidak tertolong.

Dugaan Serangan Jantung

Kapolsek Gunung Sindur, Kompol Budi Santosa, mengonfirmasi bahwa informasi awal menunjukkan sopir tersebut diduga mengalami serangan jantung yang menyebabkan kematian mendadak. "Informasi awal diduga serangan jantung meninggal mendadak," ujar Budi Santosa.


Kanit Gakkum Satlantas Polres Bogor, Ipda Ferdhyan Mulya, menjelaskan bahwa kejadian tersebut diketahui saat juru parkir sedang memarkirkan truk derek. Namun, truk tersebut tidak kunjung bergerak, sehingga juru parkir memeriksa dan menemukan sopir dalam kondisi tidak sadar. "Jadi memang si orang yang dimaksud adalah sopir derek. Kebetulan pas mau parkir masuk ke bengkel tiba-tiba juru parkir kaget, pas dicek tidak sadarkan diri terus dibawa ke Puskesmas," jelas Ferdhyan.


Dampak Lalu Lintas

Insiden ini menyebabkan kemacetan di sekitar lokasi kejadian. Video yang beredar di media sosial menunjukkan truk derek yang berhenti di tengah jalan, menghalangi arus lalu lintas. Kendaraan lain terpaksa berhenti karena tidak bisa melintas. Truk derek tersebut kemudian dievakuasi untuk mengurai kemacetan.


Pentingnya Kesehatan Pengemudi

Kejadian ini menyoroti pentingnya kesehatan pengemudi, terutama bagi mereka yang mengoperasikan kendaraan berat seperti truk derek. Praktisi keselamatan berkendara, Andry Berlianto, menekankan bahwa kesehatan pengemudi menjadi tanggung jawab perusahaan. "Waktu istirahat yang cukup sebelum memutuskan mengemudi, khusus untuk kendaraan berat maka tugas Dispatcher untuk memastikan kesehatan atau kebugaran pengemudi berdasarkan hasil observasi terkini yang dipegang perusahaan," kata Andry.


Andry juga menyarankan perlunya pemeriksaan rutin seputar kesehatan pengemudi, baik dari pengemudi sendiri maupun monitoring dari perusahaan. "Ada beberapa perusahaan yang memasang sensor kantuk berupa kamera ke pengemudi di mana dispatcher atau control room bisa melihat performa pengemudi, ini bisa sebagai deteksi awal hal-hal yang tidak diinginkan," jelasnya.


Kasus Serupa di Koja

Kejadian serupa pernah terjadi di Koja, Jakarta Utara, pada September 2024. Seorang sopir truk tangki diduga mengalami serangan jantung saat mengemudi, menyebabkan kecelakaan beruntun yang menewaskan tiga orang dan melukai lima lainnya. Peristiwa ini menunjukkan betapa fatalnya dampak dari masalah kesehatan pengemudi saat berkendara.

إرسال تعليق

Post a Comment (0)

أحدث أقدم